1. Surat Kabar Pertama di Indonesia
Bataviasche Nouvelles adalah surat kabar pertama di Indonesia. Terbitnya pada zaman VOC, diperkirakan tahun 1745. Yah, sama seperti media massa sekarang sih, Guys, isi surat kabar ini lebih banyak tentang kritik kepada pemerintahan pada zamannya.
Bataviasche Nouvelles adalah surat kabar pertama di Indonesia. Terbitnya pada zaman VOC, diperkirakan tahun 1745. Yah, sama seperti media massa sekarang sih, Guys, isi surat kabar ini lebih banyak tentang kritik kepada pemerintahan pada zamannya.
image: http://3.bp.blogspot.com (ilustrasi)
2. Siapa Tan Malaka?
Tokoh revolusi kiri Indonesia yang turut serta dalam perjuangan memerdekakan Indonesia. “Madilog” adalah salah satu sumbangan pemikiran Tan Malaka buat Indonesia—dan juga dunia. Naar de Republiek Indonesia (1925) adalah buku karangan Tan Malaka yang menginspirasi Soekarno, Hatta, Sjahrir untuk berjuang untuk merebut kemerdekaan Indonesia. Sebuah buku yang mencetuskan bagaimana seharusnya konsep negara Indonesia yang sejati.
Tokoh revolusi kiri Indonesia yang turut serta dalam perjuangan memerdekakan Indonesia. “Madilog” adalah salah satu sumbangan pemikiran Tan Malaka buat Indonesia—dan juga dunia. Naar de Republiek Indonesia (1925) adalah buku karangan Tan Malaka yang menginspirasi Soekarno, Hatta, Sjahrir untuk berjuang untuk merebut kemerdekaan Indonesia. Sebuah buku yang mencetuskan bagaimana seharusnya konsep negara Indonesia yang sejati.
image: qureta.com
3. Pencipta Lagu Indonesia Raya
Wage Rudolf Soepratman adalah pengarang lagu Indonesia Raya. Memiliki latar belakang jurnalistik dan gemar musik. Lagu Indonesia Raya pertama kali diperdengarkan saat Kongres Pemuda II, 28 Oktober 1928. Beliau meninggal 17 Agustus 1938, tujuh tahun sebelum proklamasi kemerdekaan.
Wage Rudolf Soepratman adalah pengarang lagu Indonesia Raya. Memiliki latar belakang jurnalistik dan gemar musik. Lagu Indonesia Raya pertama kali diperdengarkan saat Kongres Pemuda II, 28 Oktober 1928. Beliau meninggal 17 Agustus 1938, tujuh tahun sebelum proklamasi kemerdekaan.
image: upload.wikimedia.org
4. Penggunaan Bendera Ada Aturannya Lho!
Ternyata ada aturan khusus untuk ukuran bendera, tergantung lokasi dimana bendera tersebut akan dipasang. Misalnya nih, kalau di lapangan istana kepresidenan ukurannya harus 200 cm X 300 cm. Kalau di lapangan umum 120 cm X 80 cm. Bahkan penggunaan bendera di alat transportasi juga memiliki ukuran yang berbeda tergantung tranportasinya darat, laut atau udara. Whew!
Ternyata ada aturan khusus untuk ukuran bendera, tergantung lokasi dimana bendera tersebut akan dipasang. Misalnya nih, kalau di lapangan istana kepresidenan ukurannya harus 200 cm X 300 cm. Kalau di lapangan umum 120 cm X 80 cm. Bahkan penggunaan bendera di alat transportasi juga memiliki ukuran yang berbeda tergantung tranportasinya darat, laut atau udara. Whew!
image: http://3.bp.blogspot.com
5. Sepakbola Indonesia Pernah Ikut FIFAYah, walaupun dulu membawa nama Hindia Belanda tetap aja tim nasional kita pernah ikut FIFA di tahun 1938. Hmmm..
image: http://images.solopos.com
6. Lagu Sederhana yang Mendunia
Jangan sepele Guys dengan lagu Ninabobo, lagu zaman dulu yang digunakan orangtua zaman baheula untuk menidurkan anaknya ini terkenal sampai mendunia lho! Bahkan ada versi dalam bahasa Belandanya…
Jangan sepele Guys dengan lagu Ninabobo, lagu zaman dulu yang digunakan orangtua zaman baheula untuk menidurkan anaknya ini terkenal sampai mendunia lho! Bahkan ada versi dalam bahasa Belandanya…
image: http://1.bp.blogspot.com
7. Paru-paru Dunia Ada di Indonesia
Ada banyak julukan buat Indonesia mulai dari zamrud khatulistiwa sampai paru-paru dunia. Yup! Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kawasan hutan terluas di dunia. Dengan posisi tersebut, Indonesia menopang kapasitas oksigen dunia lho…
Ada banyak julukan buat Indonesia mulai dari zamrud khatulistiwa sampai paru-paru dunia. Yup! Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kawasan hutan terluas di dunia. Dengan posisi tersebut, Indonesia menopang kapasitas oksigen dunia lho…
image: http://senja.co.id
8. Tokoh Pluralisme Indonesia
Abdurrahman Wahid atau yang kita kenal dengan nama Gus Dur adalah tokoh pluralisme Indonesia. Di masa pemerintahannya Gus Dur membawa Indonesia menjadi negara yang lebih demokratis dan tenggang-rasa. Satu diantaranya adalah mencabut Inpres Nomor 14/1967; peraturan yang melarang suku Tionghoa merayakan Imlek (1968 – 1999 masyarakat Indonesia bersuku Tionghoa nggak bisa merayakan Imlek dan kegiatan keagamaan dengan bebas). Dengan dicabutnya peraturan tersebut tahun 2002 Imlek resmi menjadi Hari Libur Nasional dan bisa dirayakan secara bebas seperti hari-hari besar lainnya.
Abdurrahman Wahid atau yang kita kenal dengan nama Gus Dur adalah tokoh pluralisme Indonesia. Di masa pemerintahannya Gus Dur membawa Indonesia menjadi negara yang lebih demokratis dan tenggang-rasa. Satu diantaranya adalah mencabut Inpres Nomor 14/1967; peraturan yang melarang suku Tionghoa merayakan Imlek (1968 – 1999 masyarakat Indonesia bersuku Tionghoa nggak bisa merayakan Imlek dan kegiatan keagamaan dengan bebas). Dengan dicabutnya peraturan tersebut tahun 2002 Imlek resmi menjadi Hari Libur Nasional dan bisa dirayakan secara bebas seperti hari-hari besar lainnya.
wow
ReplyDelete